Sebagai pemilik usaha, Anda pasti disibukkan dengan banyak hal: mengurus operasional harian, menjaga aliran kas tetap sehat, sampai memastikan tim bekerja dengan baik. Tapi ketika akhir tahun tiba, ada satu hal penting yang jangan sampai Anda lewatkan: rekonsiliasi fiskal sebelum menyusun SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
Mungkin Anda bertanya, “Memangnya kenapa sih harus repot-repot rekonsiliasi fiskal? Bukannya saya sudah punya laporan keuangan dari pembukuan saya?”
Nah, justru di sinilah banyak yang keliru. Mari saya ajak Anda memahami mengapa rekonsiliasi fiskal ini sangat penting bagi usaha Anda.
Apa Itu Rekonsiliasi Fiskal?
Rekonsiliasi fiskal adalah proses menyesuaikan laporan keuangan komersial (yang Anda buat berdasarkan standar akuntansi) dengan aturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Kenapa perlu disesuaikan? Karena apa yang dianggap beban atau pendapatan menurut akuntansi, belum tentu diakui oleh aturan pajak. Begitu juga sebaliknya. Di sinilah peran rekonsiliasi: menjembatani laporan keuangan Anda agar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh otoritas pajak.
Kenapa Rekonsiliasi Fiskal Penting Dilakukan Sebelum Menyusun SPT?
1. Agar Pajak yang Dibayar Sesuai dengan Ketentuan
Bayangkan Anda langsung isi SPT Tahunan tanpa rekonsiliasi. Bisa jadi, Anda menghitung penghasilan kena pajak berdasarkan angka dari laporan komersial saja padahal banyak unsur yang seharusnya ditambahkan atau dikoreksi menurut peraturan pajak. Akibatnya? Anda bisa kurang bayar pajak, dan berpotensi dikenakan sanksi saat diperiksa oleh DJP.
Melalui rekonsiliasi fiskal, Anda bisa memastikan bahwa:
- Beban yang tidak boleh dikurangkan (misalnya denda pajak, sumbangan pribadi, atau pengeluaran tidak terkait bisnis) tidak dimasukkan sebagai pengurang.
- Pendapatan yang harus dikenakan pajak tidak terlewat.
2. Membedakan Laporan Komersial dan Fiskal secara Akurat
Mungkin Anda sudah tahu, laporan komersial dan laporan fiskal punya tujuan berbeda. Tapi saat masuk ke proses pengisian SPT Tahunan, Anda butuh laporan versi fiskal. Dan satu-satunya cara untuk menghasilkan itu dengan benar adalah melalui rekonsiliasi fiskal.
Tanpa proses ini, Anda hanya menebak-nebak dan itu bisa membahayakan usaha Anda kedepannya apalagi jika ada pemeriksaan dari otoritas pajak.
3. Menghindari Sanksi, Denda, atau Pemeriksaan Pajak
Pemerintah sangat serius dalam mengawasi kepatuhan pajak. Jika laporan Anda terlihat janggal, atau terdapat perbedaan besar antara laporan dan SPT, bisa jadi Anda masuk radar pemeriksaan. Dengan melakukan rekonsiliasi fiskal sejak awal, Anda sudah punya dokumen yang rapi dan siap ditunjukkan kapan saja ini memberikan perlindungan legal dan administratif bagi usaha Anda.
Bagaimana Cara Melakukan Rekonsiliasi Fiskal?
Tenang, ini bukan sesuatu yang rumit kalau Anda tahu langkah-langkah dasarnya. Berikut proses sederhananya:
- Mulai dari laporan komersial Anda. Ambil laporan laba rugi dan neraca yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan.
- Identifikasi perbedaan antara laporan komersial dan ketentuan perpajakan, misalnya beban yang tidak boleh dikurangkan atau penghasilan yang harus dikenakan pajak.
- Buat rekonsiliasi fiskal biasanya dalam bentuk daftar koreksi fiskal positif (yang menambah laba kena pajak) dan koreksi fiskal negatif (yang mengurangi).
- Hasil akhir dari rekonsiliasi inilah yang digunakan sebagai dasar pengisian SPT Tahunan PPh Badan.
Jika Anda belum terbiasa, sebaiknya minta bantuan dari konsultan pajak atau akuntan berpengalaman agar tidak ada yang terlewat.
Rekonsiliasi Bukan Beban, Tapi Pelindung Usaha Anda
Saya tahu, pajak sering kali terasa teknis dan melelahkan. Tapi percayalah, rekonsiliasi fiskal bukan sekadar kewajiban administrasi melainkan cara Anda melindungi usaha dari kesalahan pajak, menjaga reputasi, dan membangun fondasi bisnis yang patuh dan sehat.
Dengan melakukan rekonsiliasi fiskal, Anda bisa menyusun SPT Tahunan dengan tenang. Pajak jadi urusan yang terkendali, bukan sumber stres di akhir tahun.
Kalau Anda ingin saya bantu buatkan contoh format rekonsiliasi fiskal yang sederhana, atau ingin tahu koreksi apa saja yang umum terjadi di bisnis UMKM dan menengah, tinggal beri tahu saja. Saya dengan senang hati bantu